KARAKTERISTIK KETERTINGGALAN WILAYAH HINTERLAND DI KOTA BATAM

Ade Parlaungan Nasution

Abstract


Pada aras empirik bahwa fenomena yang terjadi di Batam antara kawasan bonded dan hinterland mencerminkan proses industrialisasi dan modernisasi tidak berjalan yang linier. Di sebagian besar masyarakat bahkan kurang menikmati hasil percepatan modernisasi dan industrialisasi; sekalipun harus pula diakui bahwa sebagian masyarakat sangat diuntungkan dan mampu memanfaatkan peluang-peluang yang terbuka dari proses industrialisasi dan modernisasi.

Hasil temuan dalam penelitian ini memberikan konfigurasi dan pemetaan karakter sosiologis, sosial, budaya yang ada dan berkembang di kawasan hinterland Batam.  Baik dengan pendekatan observasi yang disertai dengan wawancara mendalam dengan para elit masyarakat lokal maupun pendekatan survei dengan menanyakan langsung kepada masyarakat melalui kuesioner, diperoleh beberapa temuan yang dapat diacu sebagai kesimpulan.


Full Text:

PDF

References


M.L. Jhingan, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2000

Michael P. Todaro, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Erlangga, Jakarta, 2000

Mubyarto, Membangun Sistem Ekonomi, BPFE, Yogyakarta, 2000

Sritua Arief, Teori dan Kebijaksanaan Pembangunan, CIDES, Jakarta, 1998

Soerjono Soekanto, Beberapa Teori tentang Struktur Masyarakat, Rajawali Press, Jakarta, 1993

World Bank, The Quality of Growth, PT. Gramedia Utama, Jakarta, 2001

Soetomo, Strategi-strategi Pembangunan Masyarakat, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2006

Sumitro Djodjohadikusumo, Perdagangan dan Industri Dalam Pembangunan, LP3ES, Jakarta, 1985

Sumitro Djodjohadikusumo, Kebijaksanaan di Bidang Ekonom Perdagangan, Jajasan Penjuluh, Jakarta, 1972

Thee Kian Wie, Industrialisasi di Indonesia, LP3ES, Jakarta, 1996




DOI: https://doi.org/10.33373/dms.v2i3.128

Refbacks

  • There are currently no refbacks.