PERANCANGAN METODE KERJA UNTUK MENGURANGI KELELAHAN KERJA PADA AKTIVITAS MESIN BOR DI WORKSHOP BUBUTPT. CAHAYA SAMUDRA SHIPYARD

Sidik Santoso, Refdilzon Yasra, Annisa Purbasari

Abstract


Sikap kerja yang digunakan pada mesin bor yaitu sikap kerja berdiri. Hal ini terjadi kontinyu dari hari ke hari, Pekerjaan mengebor dilakukan setelah istirahat siang dari pukul 13.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB, dalam pekerjaan mengebor rata-rata pekerja istirahat selama 15 sampai 20 menit diluar jam istirahat. Rata-rata waktu efektif untuk mengebor flange hari senin sampai hari kamis 170 menit dengan rata-rata waktu pengerjaan 11 menit dan target yang harus dicapai sebanyak 15 pcs, tetapi out put yang dihasilkan rata-rata 10 sampai 11 pcs dan tidak memenuhi target. Pekerja merasa kesakitan pada kaki, lutut, leher dan tangan selama bekerja dimesin bor.

Perancangan metode kerja dilakukan dengan menerapkan aspek fundamental desain kursi dan kriteria kursi yang ideal sehingga kestabilan postur tubuh dapat terjaga dengan baik dan didapatkan rasa nyaman dalam beberapa waktu. Perancangan metode kerja menggunakan data dimensi tubuh pekerja. Meja bantu sebelumnya berjarak 1,2 meter didekatkan sejauh jangkauan tangan, sejauh 40 cm. Pengambilan data dilakukan kepada 10 responden. Data pengukuran kelelahan kerja merupakan variabel terikat, perancangan metode kerja dan proses kerja merupakan variabel terikat. Metode Pengukuran yang digunakan untuk mengetahui kelelahan kerja dengan menggunakan Denyut Jantung dan IFRC, sedangkan untuk mengukur keluhan pekerja dengan Nordic Body Map. Pengolahan data yang digunakan menggunakan uji Keseragaman, uji kenormalan dan uji kecukupan data. Uji Hipotesis dua rataan digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan denyut jantung sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan.

Hasil penelitian bahwa rata-rata denyut jantung saat bekerja sebelum perlakuan yaitu 125,1 denyut/menit kategori berat dan rata-rata denyut jantung saat bekerja setelah perlakuan adalah 117,6 denyut/menit kategori sedang dengan pengujian hipotesis dua rataan didapatkan t hitung sebesar 4,62 dan t tabel 2,262, sehingga terjadi pengurangan kelelahan kerja sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan. Pengurangan kelelahan subjektif (IFRC) dari 82,8 poin dengan kategori berat kemudian diberikan perlakuan pemberikan metode kerja pada mesin bor menjadi 70,8 poin dengan kategori sedang dan pengurangan keluhan Nordic Body Map dari 80,7 poin kategori berat menjadi 51 kategori sedang. Pengembangan penelitian mengenai pengaruh panas dan kebisingan terhadap kelelahan kerja.

Kata kunci : Kelelahan Kerja, perancangan, Antropometri, Denyut jantung, IFRC, Nordic Body map,Uji dua Rataan.


Full Text:

PDF

References


Bangun, E.S. 2009. Usulan Fasilitas Kerja Yang Ergonomi Pada Stasion Pengupasan di UD. Putri Juna. USU

Maas, D.P. 2007. Statististik Terapan. Jakarta: Pustaka ArRayhan.

Maurits, L.S. 2010. Selintas Tentang Kelelahan Kerja. Yogyakarta: Amara Books, 27-29.

Nugroho, W. Perancangan Ergonomis Kursi Kuliah Untuk Mencapai Kenyamanan, Efisiensi Dan Efektivitas Belajar. Depok: Universitas Gunadarma

Nurmianto, E.1996. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Guna Widya

Purnomo, H. 2003. Pengantar Teknik Industri. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sudaryono, 2012. Statistika Probabilitas. Yogyakarta: Andi

Tarwaka, 2010. Ergonomi Industri. Surakarta: Harapan Press

Wiranata, E. 2011. Redesain Kursi Kuliah Ergonomis Dengan Pendekatan antropometri. Surakarta: Universitas Sebelas Maret




DOI: https://doi.org/10.33373/profis.v2i2.348

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 PROFISIENSI



E-ISSN 2598-9987

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Profisiensi : Jurnal Program Studi Teknik Industri

Gedung A Lt.1, Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan

Jl. Pahlawan No.99, Batu Aji, Batam, Kepulauan Riau

Email: Profisiensi@journal.unrika.ac.id

 

Web Analytics Made Easy - Statcounter