PENENTUAN JARAK KRITIS BAUT PADA SAMBUNGAN BAMBU PETUNG (DENDRACOLAMUS ASPER)

Anita Dewi Masdar, Astuti Masdar, Ronny Junnaidy

Abstract


Kekuatan geser bambu yang rendah merupakan kendala dalam sistem sambungan. Kuat geser menjadi kriteria kritis yang menentukan kekuatan pada sambungan bambu. Penggunaan baut sebagai alat sambung bambu, harus mempertimbangkan jarak kritis untuk mencegah kegagalan awal pada sambungan. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental berdasarkan standar ISO N 22157-1 dan 2 dengan tiga tahap pengujian. Pada tahap awal penelitian adalah pengujian sifat fisik (physical properties) batang bambu petung, yaitu kadar air dan kerapatan. Selanjutnya pada tahap kedua adalah pengujian sifat mekanik (mechanical properties) yaitu kekuatan geser dan kekuatan tumpu sejajar serat yang dilakukan pada Bambu Petung, dan tahap terakhir dilakukan analisis untuk menentukan jarak kritis baut pada sambungan Bambu Petung berdasarkan nilai kekuatan geser dan kekuatan tumpu sejajar serat. Berdasarkan hasil penelitian didapat rata-rata kadar air Bambu Petung memenuhi persyaratan untuk melakukan pengujian kuat geser dan kuat tumpu yaitu kadar air < 15%. Untuk nilai kuat geser Bambu Petung pada bagian nodia 8,84 MPa dan internodia 7,85 MPa. Dan untuk rata-rata kuat tumpu Bambu Petung bagian nodia 52,37 MPa dan internodia 53,05 MPa. Berdasarkan nilai kuat geser dan kuat tumpu dapat menentukan jarak kritis baut pada sambungan Bambu Petung dari ujung batang bambu tanpa simpul ke baut dengan rata-rata yaitu 6,09 kali diameter baut.

Keywords


Bambu Petung, Sambungan, Jarak Kritis

Full Text:

PDF

References


Morisco, “Rekayasa Bambu,” dalam Yogyakarta, Indonesia, Nafiri Offsett, 1995, bab 1, hal 1-10

Rofaida, Aryani, “Pengaruh Garam Sebagai Bahan Pengawet Terhadap Sifat Fisik Dan Mekanik Bambu Petung, “ Jurnal Teknik Sipil. Vol 8, No. 2, hal. 84-96, 2021

Masdar, I. Febriani, S. Desman, A.D. Masdar dan R. Junnaidy, “Penentuan jarak kritis baut pada sambungan bambu gombong (gigantochloa pseudoarundinasea) berdasarkan kuat geser dan kuat tumpu bambu,” Jurnal Gradasi teknik Sipil, Vol. 8, No. 1, hal. 84-89, 2024

A. Masdar, nP. Sakiko, R. Junnaidy dan A.D. Masdar, “Pengaruh Pengawetan Terhadap Kuat Geser pada Bambu Petung (Dendrocolamus Asper),” Buletin of Engineering, Vol 3, No. 2, hal. 1-6, 2023.

A. Masdar, Noviarti dan D. Suryani, “ Implementation of connection system of wooden plate and wooden clamp on joint model of bamboo truss structures,” International Journal of GEOMATE, Vol. 17, No. 59, hal 15 – 20, 2019

A. Jose, A., G. Neto, P. Normando, Barbosa, L. Antônio, , Beraldo, B. Aluísio dan de Melo, “Physical and mechanical properties of the bambusa vulgaris as construction material,” Journal of Engenharia Agrícola, Vol 41, No. 2, hal. 119-126. 2021

Bhonde, “Physical and Mechanical Properties of Bamboo (Dendrocalmus Strictus). International Journal of Scientific & Engineering Research, Vol. 5, No. 1, hal. 455-459, 2014

Masdar, A., Ronal, M.Y., Fatma, I.W., Anita, D.M., dan J. Ronny, “Pengaruh Pengawetan terhadap Kuat Tekan Sejajar Serat Bambu Gombong (Gigantochloa Pseudoarundinasea,” Jurnal Teknik Sipil ITP. Vol.10, hal. 40-61, 2023

Y. Destisari, “Pengaruh Diameter Baut Pada Jarak Baut Ke Ujung Bambu Pada Sistem Sambungan Bambu. Thesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 2016

ISO N22157-1, 2. Bamboo Determinationof Physical and Mechanical Properties, Part 2, Laboratory Manual, 2004

A. Masdar, S. Bambang, S., Suprapto, dan S. Djako, S, “Determinant of Critical Distance of Bolt on Bamboo Connection,” Jurnal Teknologi,” (Sciences and enginnering) Vol.69, No.6, hal. 111–115, 2014




DOI: https://doi.org/10.33373/sigmateknika.v8i1.7223

Refbacks

  • There are currently no refbacks.





E-ISSN 2599-0616

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

Sigma Teknika

Gedung Lt.1 Kampus Universitas Riau Kepulauan Batam

Jl. Batu Aji Baru No.99 Batu Aji

Email: sigmateknika@journal.unrika.ac.id

 

 

Web Analytics