REVITALISASI KAWASAN WISATA BENCANA DAN BUDAYA KOTA PADANG DENGAN PENDEKATAN PHOENIX TOURISM

Indri Astuti Maulana, Haris Budiman Mabrur

Abstract


Kota Padang sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Barat memiliki karakter unik yang terbentuk dari perpaduan budaya lokal Minangkabau, peninggalan kolonial, dan perkembangan modern. Salah satu peristiwa penting yang membentuk identitas kota ini adalah gempa bumi besar pada 30 September 2009. Peristiwa tersebut menyisakan trauma mendalam sekaligus meninggalkan warisan sejarah yang dapat dijadikan media edukasi publik. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi perancangan kawasan wisata bencana dan budaya di sekitar Jalan Diponegoro Padang dengan pendekatan Phoenix Tourism, yaitu pendekatan pariwisata pascabencana yang menekankan pada konsep rebirth, rebuilding, dan rebranding. Metode yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif melalui analisis konteks, studi preseden, dan pemetaan potensi kawasan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kawasan ini dapat dihidupkan kembali melalui integrasi ruang edukatif, zona memorial, serta elemen budaya Minangkabau yang ditransformasikan ke dalam bentuk arsitektur dan lanskap. Dengan pendekatan ini, kawasan tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga ruang reflektif yang menghidupkan kembali memori kolektif masyarakat secara bermakna dan berkelanjutan.

Keywords


Phoenix Tourism, wisata bencana, budaya Minangkabau, perancangan kawasan, Kota Padang.

Full Text:

PDF

References


Arif, M. (2015). Perkembangan Tata Ruang Kota Padang dalam Perspektif Historis. Jurnal Arsitektur Nusantara, 3(2), 67–75.

Bappeda Kota Padang. (2021). Rencana Induk Pengembangan Kota Padang 2020–2040.

Becken, S. (2005). Tourists’ Perception of Natural Hazards and Disaster Risk. Journal of Travel Research, 43(4), 351–358.

BNPB. (2010). Laporan Penanggulangan Bencana Gempa Bumi Sumatera Barat 30 September 2009.

Desiana, M. R., & Maulidya, R. (2020). Eksistensi Arsitektur Rumah Gadang Minangkabau sebagai Citra Kota. Jurnal Arsitektur & Budaya, 6(2), 115–123.

Miller, D. S., & Rivera, J. D. (2006). Landscapes of Disaster: Politics and Identity in Post-Katrina New Orleans. In Smith, M. K. (Ed.), Tourism, Culture and Regeneration. CABI Publishing.

Nora, P. (1989). Between Memory and History: Les Lieux de Mémoire. Representations, 26, 7–24.

Shirvani, H. (1985). The Urban Design Process. Van Nostrand Reinhold.

Sunaryo, B. (2013). Kebijakan Pengembangan Destinasi Pariwisata. Gadjah Mada University Press.

Siregar, T. (2018). Potensi Wisata Bahari di Wilayah Pesisir Padang. Jurnal Pariwisata dan Lingkungan, 5(1), 44–53.




DOI: https://doi.org/10.33373/sigmateknika.v8i1.7710

Refbacks

  • There are currently no refbacks.





E-ISSN 2599-0616

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

Sigma Teknika

Gedung Lt.1 Kampus Universitas Riau Kepulauan Batam

Jl. Batu Aji Baru No.99 Batu Aji

Email: sigmateknika@journal.unrika.ac.id

 

 

Web Analytics