MAKNA TRADISI ASAM GARAM DALAM RITUAL PENGOBATAN PADA MASYARAKAT PULAU JALOH KOTA BATAM

FITRI YANTI

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan makna Tradisi Asam Garam dalam ritual pengobatan di Pulau Jaloh Kota Batam. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, serta kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa pelaksanaan Tradisi Asam Garam di Pulau Jaloh dilaksanakan setiap selesai melakukan ritual pengobatan. Bahan-bahan yang diperlukan dalam Tradisi Asam Garam yaitu asam, garam dan air. Makna dari Tradisi Asam Garam untuk pengeras tubuh supaya sakit yang dialami tidak kembali. Setiap bahan yang digunakan pada Tradisi Asam Garam memiliki makna, seperti asam, yang memiliki makna bahwa asam itu rasanya asam artinya segala doa yang dibacakan bisa terkabul, kemudian garam yang memiliki makna bahwa garam itu rasanya asin artinya segala doa yang dibacakan bisa manjur, kemudian air yang dibacakan doa memiliki makna untuk melindungi orang yang sakit dari gangguan setan, selanjutnya doa yang memiliki makna untuk menyembuhkan orang yang sakit.


Keywords


Makna, Tradisi Asam Garam, Pulau Jaloh.

Full Text:

PDF

References


Aditiya, Restu. (2015). Tradisi Mandi Safar Desa Sungai Buluh Kecamatan Singkep Barat Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Vol. 2, No. 2, 1-15. https://www.neliti.com/publications/32677/tradisi-mandi- safar-desa-sungai-buluh-kecamatan-singkep-barat-kabupaten-lingga-p#id- section-content. Diakses tanggal 14 Oktober 2021.

Evadila & Dini, Okta, Mardiah. (2016). Ritual Pengobatan Bonglai Kuning di Talang Perigi Indragiri Hulu. Jurnal Koba, Vol. 3, No. 1, 24-33. https://journal.uir.ac.id/index.php/koba/article/view/1336. Diakses tanggal 12 April 2022.

Geertz, Clifford. (1992). Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Jarkasih. (2017). Pengaruh Budaya Jawa terhadap Pola Perilaku Masyarakat Desa Mar golembo Kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Timur. Skripsi. Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik. Universitas Islam Negeri Alauddin. Makassar.

Moleong, J Lexy. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Natsir, Muhammad & Saragih, Bahagia. (2018). Seni Tradisi Bermantra Pengobatan Masyarakat Melayu Langkat. Jurnal Program Studi Bahasa

dan seni, Vol. 29, No. 4, 1-20.

https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/bahas/article/view/13339. Diakses tanggal 14 Oktober 2021.

Nina. (2018). Makna Tradisi Tujuh Likur Kampung Cate. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Riau Kepulauan. Batam.

Normayani, Hairun. (2022). Tradisi Pemberian Asam Garam dalam Pengobatan Tradisional Masyarakat di Sungai Guntung Kelurahan Tagaraja Kabupaten Indragiri Hilir. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjung Pinang.

Novia, Windy. (2006). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya. Kashiko Publisher.

Okwita, Afrinel & Adiningtiyas, Wahyuni, Sri. (2018). Akulturasi Budaya dalam Pernikahan Masyarakat Melayu Pulau Terong Kota Batam. Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, Vol. 3, No. 2, 1-17.

http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1224381&val

=9779&title=AKULTURASI%20BUDAYA%20DALAM%20PERNIKA

HAN%20MASYARAKAT%20MELAYU%20PULAU%20TERONG%20

KOTA%20BATAM. Diakses tanggal 21 Maret 2022.

Rahayu, Sri. (2021). Makna Tradisi Sembahyang Laut pada Masyarakat Tionghoa di Tanjung Pinang. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Riau Kepulauan. Batam.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, Wiratna. (2014). Metodologi Penulisan, Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Sztompka, Piotr. (2010). Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada Media. Yanti, Fitri & Arnesih. (2019). Makna Tradisi Kenduri Kematian di Pulau Terong

Kota Batam. Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, Vol. 19, No. 2, 78-92.

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Yanti%2C+ Fitri+%26+Arnesih.+%282019%29.+Makna+Tradisi+Kenduri+Kematian

+di+Pulau+Terong+Kota+Batam.+Jurnal+Program+Studi+Pendidikan+Se jarah%2C+Vol.+19%2C+No.+2%2C+78-92.+&btnG=. Diakses tanggal 9 Oktober 2021.




DOI: https://doi.org/10.33373/hjpsps.v8i1.5287

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 HISTORIA: Journal of Historical Education Study Program

P-ISSN 2301-8305        E-ISSN 2599-0063

Published by: Program Studi Pendidikan Sejarah, Universitas Riau Kepulauan, Batam, Indonesia.

Jl. Batu Aji Baru No. 99 Batam Propinsi Kepulauan Riau, Batam,  Indonesia.

Email; historiaunrika@gmail.com

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.