REGRESI WANITA DEWASA AWAL PASCA PERCERAIAN

WILDA FASIM BR HASIBUAN

Abstract


Hubungan yang sehat antar pasangan menjadi peran penting dalam suatu ikatan, terlebih ikatan pernikahan. Pernikahan mampu bertahan dan melahirkan keturunan yang baik jika suami istri mampu menjaga hubungan dan keharmonisan mereka. Pernikahan tidak akan bertahan lama jika keduanya tidak saling menerima kekurangan masing-masing. Ketidak penerimaan antar pasangan akan menyebabkan perceraian. Perceraian yang terjadi akan berdampak negative bagi pasangan yang belum siap menerima kenyataan. Regresi termasuk salah satu dampak negative yang dialami pasangan setelah bercerai, terlebih wanita. Penelitian ini menggunakan pendekatan naratif. Tujuan dari pendekatan naratif adalah untuk menyatukan beberapa pendapat dari beberapa informan untuk dijadikan suatu kebenaran dalam sebuah cerita.

Berdasarkan analisis data ditemukan bahwa regresi wanita pasca perceraian tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Beberapa hal tersebut adalah adanya perceraian, sehingga subjek kurang menerima kenyataan yang harus dihadapi saat ini, selain itu juga,  karena subjek tidak dapat melanjutkan fase perkembangan yang telah dilalui setelah perceraian, sehingga subjek berlaku seperti masa sebelumnya, yang dalam istilah psikologi disebut regresi atau kemunduran.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33373/kop.v6i1.1941

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


P-ISSN 2442-4323       E-ISSN 2599-0071

Gedung D Kampus Universitas Riau Kepulauan

Jl. Batu Aji Baru No.99 Batu Aji, Batam, Indonesia

Email: kopastaunrika@gmail.com

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.