STUDI KASUS KOMUNITAS ANAK PUNK DI DAERAH X KOTA BATAM CASE STUDY COMMUNITY CHILD PUNK IN THE REGION X CITY BATAM

Junierissa Marpaung

Abstract


Komunitas anak punk semakin lama semakin banyak. Dengan berbagai latar belakang dan memiliki ideologi yang sama dengan teman lainnya. Pada kenyataannya,keberadaan anak punk tidak sepenuhnya dapat diterima di masyarakat. Masyarakat menilai mereka dengan pandangan yang negatif. Dalam pandangan masyarakat, komunitas punk memang memiliki perilaku  menyimpang, identik dengan label negatif yang mengedepankan gaya, trend, dan fashion. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran komunitas anak punk di daerah X Kota Batam.         Hasil penelitian ini bahwa anak punk di daerah X memilih untuk menjadi anak punk bukan karena terpaksa atau sekedar ikut-ikutan saja. Bagi anak punk di daerah X menyikapi hidup mereka dengan tidak tergantung kepada orang lain (lebih mandiri). Dimana, disaat anak-anak muda yang lain lebih memilih diskotik atau tempat hiburan lainnya. Anak punk di daerah X memilih jalanan sebagai tempat mereka berbaur bersama dengan teman-teman anak punk lainnya dalam kesehariannya.

 

Kata Kunci: Kasus, Komunitas Anak Punk, dan Daerah Batam

Community punk gradually becoming more common. With a variety of backgrounds and have the same ideology with other friends. In fact, the existence of punk kids are not fully accepted in society. People consider those with a negative view. In the view of the public, the punk community does have a deviant behavior, synonymous with a negative label that emphasizes style, trend and fashion. The purpose of this study is to describe the punk community in the X area of Batam. The results of this study that the punks in the X chose to become a child of punk is not out of necessity or just went along with it. For children of punk in the X addressing their lives by not depend on others (more independent). Where, when young people others prefer a discotheque or other entertainment venues. Punk in the X choose the streets as where they mingle with their friends more punk in their daily life.

 

Keywords: Case, Punk Community, and Batam Area



Full Text:

PDF

References


Siti Sugiyati. 2014. Fenomena Anak Punk Dalam Perspektif Teori Michel Foucault, Agama dan Pendidikan (Studi Kasus Di Cipondoh Kota Tangerang). Penelitian. Tidak Diterbitkan.

L, Zulkifli. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Listya Intan Artiani.2011. Studi Perilaku Menyimpang (Deviant Behavior) Kaum Urban (Studi Kasus Komunitas Punk di Kota Surakarta). Skripsi. Tidak Diterbitkan.




DOI: https://doi.org/10.33373/chypend.v2i2.640

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2018 Universitas Riau Kepulauan

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.