AKULTURASI BUDAYA DALAM PERNIKAHAN MASYARAKAT MELAYU PULAU TERONG KOTA BATAM

Afrinel Okwita, Sri Wahyuni Adiningtiyas

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bentuk-bentuk akulturasi budaya dalam pernikahan masyarakat melayu Pulau terong serta mendeskripsikan faktor dan proses akulturasi  budaya pernikahan yang dilaksanakan masyarakat melayu Pulau Terong Kota Batam. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam (indepth interview). Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, analisis etnografi dari Clifford Geertz mulai dari hermeneutik data, menginterpretasikan data dan interpretatif data. Adapun bentuk dari akulturasi budaya pernikahan masyarakat melayu Pulau Teong terlihat dari beberapa kegiatan merisik, tunangan yang sudah menggunakan syair dan pantun, sistem undangan yang menggunakan kartu undangan, pelaminan, pakaian dan tata rias yang sudah modren yang ditentukan sendiri oleh pengantin bukan mak adam atau orang tua, namun mereka tetap mempertahankan apa yang menjadi kebudayaan asli mereka seperti menggunakan pakaian adat dan acara mencuci periuk setelah resepsi pernikahan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya akulturasibudaya pernikahan ini diantaranya masuknya ilmu pengetahuan dan  teknologi, munculnya kaum terpelajar, letak geografi, dan masyarakat yang terbuka akan budaya luar dan  menerima perubahan. Proses percampuran budaya ini seiring dengan pengaruh globalisasi dan modernisasi di seluruh dunia, maka setiap kebudayaan tentu ada yang mengalami pencampuran dengan kebudayaan lainnya. Untuk itu sudah jarang daerah yang memiliki kebudayaan yang masih murni atau asli. begitu juga dengan kebudayaan pernikahan masyarakat Pulau Terong

 


Full Text:

PDF

References


Burhan Bungin. 2003. Analisa Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Elly, M. Setiadi. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Prenada media group (kencana).

Geertz, Clifford. 1992. Kebudayaan dan Agama. Yogyakarta: Kanisius.

______________. 1992. Tafsir Kebudayaan . Yogyakarta: Kanisius.

Gunawaan, Markus. 2007. Provinsi Kepulauan Riau. Batam: Cahaya Elka

Haviland, A William. 1999. Antropologi . Jilid 2 Jakarta: Erlangga.

Kaplan, David, Albert A. Manners. 1999. Teori Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Koentjaraningrat. 1972. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian Rakyat.

______________. 1987. Sejarah Teori Antropologi. Jilid 1 Jakarta: UI Press.

Nasution. 1988. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Nottingham, Elizabeth. 2002. Agama dan Masyarakat Suatu Pengantar Sosiologi Agama. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Nurhayati. 2006. Akulturasi budaya Islam Terhadap Budaya Lokal Pada Adat Pernikahan di Rasanggaro Desa Manggeasi Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat. Skripsi. Tersedia Online diakses pada repositori.uin-alauddin ac.id

Saefuddin, Achmat Fedyani. 2005. Antropologi Kontemporer. Jakarta: Kencana.

Syam, Nur. 2007. Mazhab-mazhab Antropologi. Yogyakarta: Lkis.

Robert Lauer. Perspektif Tentang Perubahan Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.




DOI: https://doi.org/10.33373/j-his.v3i2.1685

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah

P-ISSN 2301-8305        E-ISSN 2599-0063

Published by: Program Studi Pendidikan Sejarah, Universitas Riau Kepulauan, Batam, Indonesia.

Jl. Batu Aji Baru No. 99 Batam Propinsi Kepulauan Riau, Batam,  Indonesia.

Email; historiaunrika@gmail.com

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.