DEKONSTRUKSI PERAN MUSEUM SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Nabela - Nabela; Sarah Yosevin Gultom; Tri Tarwiyani

doi:10.33373/hjpsps.v10i1.8078

DEKONSTRUKSI PERAN MUSEUM SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Nabela - Nabela, Sarah Yosevin Gultom, Tri Tarwiyani

Abstract

Studi ini menyelidiki cara terbaik untuk menggunakan museum sebagai sumber pembelajaran sejarah lokal di sekolah. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013, pembelajaran di institusi pendidikan harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan menantang. Peraturan ini juga menyatakan bahwa metode ini harus memotivasi siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran. Museum berfungsi sebagai media edukatif dalam hal ini karena mereka tidak hanya menyimpan artefak sejarah tetapi juga menyediakan pengalaman belajar yang nyata dan kontekstual. Penelitian ini menggunakan pendekatan pustaka untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang penggunaan museum dalam pendidikan sejarah. Penelitian menunjukkan bahwa kunjungan ke museum dapat meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap materi sejarah, mengatasi kesulitan belajar, dan mendukung pelestarian budaya. Penelitian ini menekankan pentingnya memanfaatkan museum sebagai sumber belajar yang efektif dan merekomendasikan penggabungan kunjungan museum ke dalam kurikulum pendidikan sejarah untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam merancang pameran sejarah yang menarik adalah kunci untuk keberhasilan pendidikan.

Keywords

Dekonstruksi, Museum, Sumber Belajar, Pembelajaran Sejarah Lokal, Sekolah Menengah Atas (SMA)

Full Text:

PDF

References

ASTUTI, P., & SURYADI, A. (2020). PEMANFAATAN MUSEUM SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SEKOLAH MENENGAH. YOGYAKARTA: PENERBIT SEJARAH INDONESIA.

DARMADI, H. (2017). PENDIDIKAN SEJARAH KONTEKSTUAL: MENUMBUHKAN KESADARAN SEJARAH MELALUI PENDEKATAN LOKAL. JAKARTA: PRENADAMEDIA GROUP.

DERRIDA, J. (1976). OF GRAMMATOLOGY. BALTIMORE: JOHNS HOPKINS UNIVERSITY PRESS.

DRATRIARAWATI, A. (2014). PEMANFAATAN SITUS SEJARAH SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH. JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH, 2(1), 25–36.

DRATRIARAWATI, A. (2018). MUSEUM DAN PEMBELAJARAN SEJARAH DI SEKOLAH. MALANG: UMM PRESS.

EKO, S. (2014). DEKONSTRUKSI PENDIDIKAN SEJARAH: ALTERNATIF PEMBELAJARAN SEJARAH YANG KONTEKSTUAL. BANDUNG: REMAJA ROSDAKARYA.

FALK, J. H., & DIERKING, L. D. (2000). LEARNING FROM MUSEUMS: VISITOR EXPERIENCES AND THE MAKING OF MEANING. WALNUT CREEK: ALTAMIRA PRESS.

HEIN, G. E. (1998). LEARNING IN THE MUSEUM. LONDON: ROUTLEDGE.

KARTODIRDJO, S. (1993). PENDEKATAN ILMU SOSIAL DALAM METODOLOGI SEJARAH. JAKARTA: GRAMEDIA.

MULYANA, A. (2012). SEJARAH LOKAL DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN SEJARAH. BANDUNG: CV ILMU.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NO. 19 TAHUN 1995 TENTANG PENGELOLAAN MUSEUM.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NO. 66 TAHUN 2015 TENTANG MUSEUM.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.

SURYANEGARA, A. H. (2016). URGENSI SEJARAH LOKAL DALAM PENDIDIKAN SEJARAH NASIONAL. BANDUNG: PUSTAKA PELAJAR.

SURAHMAN, E., SUSANTO, R., & WIDIASTUTI, D. (2020). MUSEUM SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN BUDAYA DI ERA DIGITAL. JURNAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, 10(1), 45–60.

UNESCO. (2013). MUSEUM AND EDUCATION: A GUIDE FOR EDUCATION STAFF AND TEACHERS. PARIS: UNESCO PUBLISHING.

YUSUF, M., KURNIAWAN, A., & SALIM, A. (2018). PEMANFAATAN MUSEUM DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SEJARAH SISWA SMA. JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH INDONESIA, 5(2), 110–125.

DOI: https://doi.org/10.33373/hjpsps.v10i1.8078