PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA PADA MATERI PERSAMAAN LINIER ANTARA MENGGUNAKAN METODE DETERMINAN DENGAN METODE SUBSTITUSI DI MAN 1 MEDAN

Nailul Himmi Hasibuan

Abstract


Penelitian ini berdasarkan rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa antara metode determinan dengan metode substitusi. Penelitian ini merupakan quasi eksperiment. Populasi penelitian ini seluruh siswa kelas X MAN 1 Medan Tahun Ajaran 2013/2014 terdiri dari 9 kelas. Dipilih 2 kelas secara acak yaitu kelas X2 (40 siswa) sebagai kelas eksperimen I menggunakan Metode Substitusi dan kelas X3 (40 siswa) sebagai kelas eksperimen II menggunakan Metode Determinan. Tes yang digunakan berupa tes uraian untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Sebelum tes ini ditetapkan terlebih dahulu diujicobakan untuk melihat reliabilitas dan validitas. Dari hasil penelitian data post-test kedua kelas berdistribusi normal dan kedua sampel homogen. Setelah dilakukan uji hipotesis menggunakan uji-t didapat bahwa thitung > ttabel yaitu 6,6855 > 1,996, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajarkan dengan metode determinan dengan metode substitusi di kelas X MAN 1 Medan Tahun Ajaran 2013/2014.
Kata Kunci: Pemecahan Masalah Matematika, Metode Determinan, Metode Substitusi

 

This study is based on lack of mathematical problem solving ability of students, the purpose of this study to determine differences in mathematical problem solving ability of students between the determinant method and substitution method. This study is a quasi experiment. The study population is the entire class X MAN 1 T.A.Y 2013/2014 consists of nine classes. Randomly selected two classes, X2 class (40 students) as an experimental class I use the method of substitution and X3 class (40 students) as an experimental class II using Determinant Method. The tests used in the form of test descriptions to measure students' mathematical problem solving ability. Before the test is determined beforehand tested to see reliability and validity. From the research data is second-class post-test two samples with normal distribution and homogeneous. After the hypothesis test using t-test found that tcount> ttable ie 6.6855> 1.996, then Ho is rejected and H1 accepted. Thus it can be concluded that there are differences in mathematical problem solving ability of students taught with methods determinant by substitution method in class X MAN 1 T.A.Y 2013/2014. Keywords: Mathematic Problem Solving, Determinants Method, Substitution Method.


Full Text:

PDF

References


Howard Anton. (2010). Elementary Linear Algebra. John Willey & Sons, Inc.

Daiman, E. (1994). PenuntunBelajarMatematika 1. Bandung : Ganexa Exact

Depdiknas. (2003). Standar Kompetensi Pelajaran Matematika SMA Dan Aliyah Depdiknas. Jakarta

Mulyono Abdurrahman. (2009). Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Siti Khabibah. (2006). Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Dengan Soal Terbuka untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Matematika (MATHEDU) 2(1), 103-110. Surabaya : Program Studi Pendidikan Matematika PPs UNESA.

Sastrapadja. (1978). Kamus Istilah Pendidikan dan Umum.Surabaya : Usaha Nasional

Soekisno. (2009). ”Membangun Keterampilan Komunikasi Matematika”. Diambil pada tanggal 21 Februari 2015, dari http://kimfmipa.unnes.ac.id/home/61-membangun-keterampilan komunikasi-matematika.html

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Muhibbin Syah. (2003). PsikologiBelajar. Jakarta : PT. GafindoPersada




DOI: https://doi.org/10.33373/pythagoras.v5i1.239

Refbacks



 Lisensi Creative Commons

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.