PENERAPAN ACCELERATED LEARNING DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Jaya Dwi Putra

Abstract


Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain pretest-posttest experiment group design, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan accelerated learning  terhadap peningkatan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa SMP. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 1 Kecamatan Harau, dan pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan teknik purposive  sampling, yaitu dengan memilih siswa kelas VIII sebanyak dua kelas sebagai sampel. Penelitian ini terdiri dari dua kelompok pembelajaran, yaitu pembelajaran accelerated learning dan pembelajaran konvensional. Setiap kelompok terdiri dari 28 siswa yang terbagi berdasarkan kategori Kemampuan Awal Matematis (KAM), yaitu kategori KAM tinggi, sedang dan rendah di kelasnya. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan instrumen berupa tes kemampuan penalaran dan komunikasi matematis, angket, observasi dan wawancara. Dalam perhitungan ujicoba instrumen diggunakan program Anates dan perhitungan statistik dengan menggunakan SPSS 17. Perbedaan rataan peningkatan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis berdasarkan keseluruhan siswa ditentukan dengan menggunakan uji-t. Perbedaan rataan peningkatan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis berdasarkan kategori KAM ditentukan dengan menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian ini adalah 1) peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang mendapat pembelajaran accelerated learning lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional ditinjau berdasarkan keseluruhan siswa serta kategori KAM sedang dan rendah, sedangkan pada kategori KAM tinggi tidak terdapat perbedaan yang signifikan ; 2) peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang mendapat pembelajaran accelerated learning lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional ditinjau berdasarkan keseluruhan siswa serta kategori KAM sedang, sedangkan pada kategori KAM tinggi dan rendah tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

 

Kata kunci: pembelajaran Accelerated Learning, kemampuan awal matematis, kemampuan penalaran matematis, kemampuan komunikasi matematis.


Full Text:

PDF

References


Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang). (2011). Laporan Hasil TIMSS 2007. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang). (2011). Laporan Hasil PISA 2009. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Darhim. (2004). Pengaruh Pembelajaran Matematika Kontekstual terhadap Hasil belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar. Disertasi UPI. Bandung : Tidak diterbitkan.

Diani. (2010). Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi dengan Pendekatan Creative Problem Solving melalui media GeoGebra. Tesis. Bandung: SPs UPI.

Hutajulu. (2010). Peningkatan kemampuan pemahaman dan penalaran matematik siswa sekolah menengah atas melalui model pembelajaran inkuiriterbimbing. Tesis. Bandung: SPs UPI.

Meier, D. (2002). The Accelerated Learning. Bandung: Kaifa.

Ruseffendi, H.E.T (2005). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non Eksata Lainnya. Bandung: Tarsito.

Suhendar. (2007). Meningkatkan kemampuan komunikasi dan koneksi matematik siswa SMP yang berkemampuan rendah melalui pendekatan kontekstual dengan pemberian tugas tambahan. Tesis. Bandung: SPs UPI.

Suherman, E. (2004). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA.

Turmudi. (2008). Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika (berparadigma Eksploratif dan Investigasi). Jakarta: Leuser Cita Pustaka.

Turmudi. (2012). Teachers’ Perception Toward Mathematics Teaching Innovation in Indonesian Junior High School: An Exploratory Factor Analysis. Journal of Mathematics Education. August 2012, Vol. 5, No. 1, pp. 97-120. [Online]. Tersedia:http://educationforatoz.org. [11 Oktober 2012].




DOI: https://doi.org/10.33373/pythagoras.v3i2.591

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 Lisensi Creative Commons

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.